Postingan

Menampilkan postingan dengan label Muhasabah

Puasa Membentuk Pribadi yang bertakwa||Khutbah Jumat

Gambar
LDF BKM Al-Kautsar- Ramadhan sudah memasuki jumat pertama, meskipun awal puasa bebeda namun hal itu tidak mempengaruhi kekhusyuan ibadah pada bulan ramadhan tahun ini, bahkan antusiasme masyarakat menhambut bulan suci Ramadhan ini begitu besar, sampai masjid yang biasanya banyak shof tersisa kini bahkan tidak mencukupi kapasitasnya, bahkan ada yang merelakan di tangga masjid demi bisa mengikuti shalat tarawih berjamaah, sungguh masyaallah.       Pada bulan puasa kita di gembleng untuk menjadi pribadi yang bertakwa dimanapun kita berada, oleh karena itu mudah-mudahan khutbah ini bermanfaat bagi umat islam untuk di jadikan referensi khutbah. Oleh: Imaam Yakhsyallah Mansur بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم *Khutbah ke-1:* إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ

Jum'ah: Time to Read Al Kahf

Gambar
Desember, lima belas hari menuju Januari. Jum'at, bacalah dan tadabburilah al kahfi. Niscaya kamu temukan banyak kisah hikmah disana. Salah satunya kisah perjalanan Nabi Musa dan Nabi khidir yang diberi tumpangan oleh seorang nelayan, bukannya berterimakasih; Nabi khidir malah melobangi perahu tersebut. "Kenapa Kamu melobanginya?" protes Nabi Musa marah. Mungkin jika kita berada di posisi nabi Musa juga akan sama marahnya; merasa kasihan dengan nelayan. Tapi disinilah Allah mengajarkan pelajaran yang penting. Di akhir kisah, Nabi Khidir a.s akan menjelaskan bahwa perahu ini milik nelayan yang miskin, penguasa di daerah tersebut sedang mengadakan razia merampas perahu. Maka Nabi Khidir a.s melobanginya; agar perahu itu tidak dirampas karena cacat. Setelah merenungi kisahnya dapatlah kita ambil hikmah; "Boleh jadi Allah menimpakan suatu musibah untuk menghindarkan kita dari musibah yang lebih Besar".   Waallahu'alam bisshawab... @NmJ , langit malam.

Dakwah Itu......

Gambar
Dakwah itu bukan sekedar menyampaikan sesuatu yg berasal dari ALLAH, sehingga kita merasa cukup dengan khazanah keilmuan, menjadi penceramah, ahli debat, cuap2 di medsos, menguasai jutaan dalil, dsb. Dakwah itu tidak cukup sekedar "berakhlaq mulia", sehingga kita merasa cukup dgn berbuat baik, berpenampilan menarik, berlidah manis, senyum menawan, menjaga amalan, toleransi serta basa basi busuk, dsb. Dakwah itu harus menjadi sebab AGUNGNYA NAMA ALLAH DI BUMI, yg menjadi tanda hubungan kita dengan ALLAH SWT. & sebagai bukti kehambaan kita, dengan begitu, kita akan berupaya dengan segala daya untuk mewujudkan hukum ALLAH di muka bumi ini, wujud di dalam diri, wujud di dalam keluarga & wujud di dalam seluruh sisi kehidupan. Dakwah itu juga harus MENJADI SOLUSI menyelesaikan permasalahan ummat sesuai dgn kehendak ALLAH SWT yang merupakan kewajiban kita sebagai khalifah (orang yg bertanggung jawab) dalam membangun hubungan antar manusia. Dengan begitu kita ridho dalam

Selagi Allah Menutup Aib Kita

Gambar
Pada zaman Nabi Musa `alaihissalaam, Bani Israel ditimpa musim kemarau yang berkepanjangan. Mereka berkumpul mendatangi Nabi mereka, Musa `alaihissalaam. Mereka berkata, "Ya Nabiyallah, berdoalah kepada Rabbmu agar Dia menurunkan hujan kepada kami..!" Maka berangkatlah Musa `alaihissalaam bersama kaumnya menuju padang yang luas. Waktu itu mereka berjumlah lebih dari 70 ribu orang. Mulailah mereka berdo`a dengan keadaan yang lusuh dan kumuh penuh debu, haus, dan lapar. Nabi Musa berdo`a, إلهي.... أسقنا غيثك... و انشر علينا رحمتك و ارحمنا بالأطفال الرضع... و البهائم الرتع و المشايخ الركع...... "Ilaahi....!Asqinaa ghaitsak...Wansyur `alaina rahmatak.... warhamnaa bil athfaal ar rudhdha`...wal bahaaim ar rutta`...wal masyaayikh ar rukka`......" "Tuhanku...!Turunkan hujan kepada kami...Tebarkanlah rahmat-Mu kepada kami, kasihilah kami demi anak-anak yang masih menyusui, hewan ternak yang merumput, dan para orang-orang tua yang ruku` kepada-Mu..." Setelah itu